115. Hindari Hasut
ومما يدل على خلاف النصح الحسد
للمسلمين على ما آتاهم الله من فضله. وأصله أن يشق عليك إنعام الله تعالى على عبد من عبيده بنعمة في دينه أو دنياه وغايته أن تتمنى زوال النعمة عنه، وقد ورد أن "الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب" والحاسد معترض على الله في ملكه وتدبيره وكأنه يقول بلسان حاله: يا رب إنك وضعت النعمة في غير موضعها ولا بأس بالغبطة وهي أن ترى نعمة من الله على عبد من عبيده فطلب منه سبحانه مثلها.
Hasud
salah satu sifat yang sangat bertolak belakang dengan keikhlasan seseorang ialah sifat hasudtau iri hati jika melihat orang lain diberi kenikmatan dari Allah.
Sifat tercela ini bersumber dari adanya rasa tidak senang bila melihat orang lain mendapat kenikmatan dan karunia dari Allah Swt., baik yang bersifat keduniaan ataupun keagamaan. Kemudian mengharap agar nikmat itupun segera lenyap dari pemiliknya.
Nabi saw. bersabda:
إِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ
“Sesungguhnya sifat iri hati itu dapat memakan amal kebajikan seperti api yang melahap kayu bakar.” (al-Hadist)
Orang yang iri hati berarti telah menantang kekuasaan dan aturan Allah Swt., seolah-olah ia berkata, “Wahai Tuhsnki, sesungguhnya Engkau telah meletakkan nikmat yang tidak pada tempatnya!” Tetapi tak ada salahnya jika engkau melihat rahmat Allah yang dianugerahkan kepada orang lain, lali engkau berdoa dan memohon kepada-Ny agar engkau memperoleh nikmat yang sama dengannya, maka perbuatan itu sama sekali tidak dilarang oleh agama.
للمسلمين على ما آتاهم الله من فضله. وأصله أن يشق عليك إنعام الله تعالى على عبد من عبيده بنعمة في دينه أو دنياه وغايته أن تتمنى زوال النعمة عنه، وقد ورد أن "الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب" والحاسد معترض على الله في ملكه وتدبيره وكأنه يقول بلسان حاله: يا رب إنك وضعت النعمة في غير موضعها ولا بأس بالغبطة وهي أن ترى نعمة من الله على عبد من عبيده فطلب منه سبحانه مثلها.
Hasud
salah satu sifat yang sangat bertolak belakang dengan keikhlasan seseorang ialah sifat hasudtau iri hati jika melihat orang lain diberi kenikmatan dari Allah.
Sifat tercela ini bersumber dari adanya rasa tidak senang bila melihat orang lain mendapat kenikmatan dan karunia dari Allah Swt., baik yang bersifat keduniaan ataupun keagamaan. Kemudian mengharap agar nikmat itupun segera lenyap dari pemiliknya.
Nabi saw. bersabda:
إِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ
“Sesungguhnya sifat iri hati itu dapat memakan amal kebajikan seperti api yang melahap kayu bakar.” (al-Hadist)
Orang yang iri hati berarti telah menantang kekuasaan dan aturan Allah Swt., seolah-olah ia berkata, “Wahai Tuhsnki, sesungguhnya Engkau telah meletakkan nikmat yang tidak pada tempatnya!” Tetapi tak ada salahnya jika engkau melihat rahmat Allah yang dianugerahkan kepada orang lain, lali engkau berdoa dan memohon kepada-Ny agar engkau memperoleh nikmat yang sama dengannya, maka perbuatan itu sama sekali tidak dilarang oleh agama.
Komentar
Posting Komentar