146. Doa dan Ridho
(واعلم) أن الدعاء والإلحاح فيه لا يقدح في الرضا بل هو من الرضا والدعاء معرب عن التحقق بالتوحيد وهو لسان العبودية وعنوان التحقق بالعجز والاضطرار والذل والافتقار، ومن تحقق بهذه الأوصاف عرف ووصل، وعلى غاية القرب من الله حصل، وقد ورد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن الدعاء مخ العبادة وسلاح المؤمن ونور السماوات والأرض أن من لا يسأل الله يغضب عليهم". وقال مولانا جلت قدرته: (ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها) (وقال ربكم ادعوني أستجب لكم).
Doa tak akan menodai kesucian rida pada ketentuan Alla. Bahkan ia berfungsi mendekatkan dan mengungkapkan rasa pengabdian. Fungsi lain dari doa ialah menyatakan dan mengakui bahwa diri kita lemah, hina dan selalu butuh pertolongan-Nya. Bila hal ini engkau hayati, maka engkau akan merasa benar-benar telah dekat dengan-Nya.
Sabda Rasululllah Saw.:
إِنَّ الدُّعَاءَ مُخُّ الْعِبَادَةِ وَسِلَاحٌ الْمُؤْمِنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِنْ مَنْ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ يَغْضَبُ عَلَيْهِ.
“Doa adalah kunci ibadah, senjata mukmin, cahaya langit dan bumi. Barangsiapa tidak memohon kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (al-Hadist)
Maha benar Allah dalam firman-Nya:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.” (QS. al-A`raf: 180)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. al-Mukmin: 60)
وما وقع من الخليل عليه السلام من الإمساك عن الدعاء حين طرح في النار إنما ذلك لسرٍّ يختص بتلك الحال وإلا فقد حكى الله عنه الدعاء في مواضع عديدة من كتابه بل لم يحك عن أحد من الأنبياء أكثر مما حكاه عنه، فتفقه في كتاب الله واستخرج العلوم منه فإنها بجملتها مودعة فيه لا يشذ منها دقيق ولا جليل ولا جلي ولا خفي. قال الله تعالى: (ما فرطنا في الكتاب من شيء) (وأنزلنا عليك الكتاب تبياناً لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين).
Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa Nabi Ibrahin tidak mengucapkan doa apa pun ketika ia dilemparkan ke dalam api. Hal ini dikarenakan adanya sebab-sebab tertentu yang dialaminya dalam kondisi seperti itu.
Tetapi dalam peristiwa-peristiwa lain beliau senantiasa berdoa kepada Allah Swt. bahkan kisah-kisahnya yang banyak terungkap di dalam Al-Qur`an daripada nabi-nabi lainnya. Oleh karena itu, kaji dan perdalami ilmu-ilmu yang terdapat dalam Al-Qur`an yang merupakan sumber dari segala ilmu. Pelajari secara menyeluruh yang rumit dan umum serta yang nyata dan abstrak.
Allah Swt. berfirman:
مَّا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ
“Tidaklah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Qur`an.” (QS. al-An`am: 38)
Dan dalam firman-Nya yang lain:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”(QS. an-Nahl: 89)
Doa tak akan menodai kesucian rida pada ketentuan Alla. Bahkan ia berfungsi mendekatkan dan mengungkapkan rasa pengabdian. Fungsi lain dari doa ialah menyatakan dan mengakui bahwa diri kita lemah, hina dan selalu butuh pertolongan-Nya. Bila hal ini engkau hayati, maka engkau akan merasa benar-benar telah dekat dengan-Nya.
Sabda Rasululllah Saw.:
إِنَّ الدُّعَاءَ مُخُّ الْعِبَادَةِ وَسِلَاحٌ الْمُؤْمِنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِنْ مَنْ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ يَغْضَبُ عَلَيْهِ.
“Doa adalah kunci ibadah, senjata mukmin, cahaya langit dan bumi. Barangsiapa tidak memohon kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (al-Hadist)
Maha benar Allah dalam firman-Nya:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.” (QS. al-A`raf: 180)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. al-Mukmin: 60)
وما وقع من الخليل عليه السلام من الإمساك عن الدعاء حين طرح في النار إنما ذلك لسرٍّ يختص بتلك الحال وإلا فقد حكى الله عنه الدعاء في مواضع عديدة من كتابه بل لم يحك عن أحد من الأنبياء أكثر مما حكاه عنه، فتفقه في كتاب الله واستخرج العلوم منه فإنها بجملتها مودعة فيه لا يشذ منها دقيق ولا جليل ولا جلي ولا خفي. قال الله تعالى: (ما فرطنا في الكتاب من شيء) (وأنزلنا عليك الكتاب تبياناً لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين).
Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa Nabi Ibrahin tidak mengucapkan doa apa pun ketika ia dilemparkan ke dalam api. Hal ini dikarenakan adanya sebab-sebab tertentu yang dialaminya dalam kondisi seperti itu.
Tetapi dalam peristiwa-peristiwa lain beliau senantiasa berdoa kepada Allah Swt. bahkan kisah-kisahnya yang banyak terungkap di dalam Al-Qur`an daripada nabi-nabi lainnya. Oleh karena itu, kaji dan perdalami ilmu-ilmu yang terdapat dalam Al-Qur`an yang merupakan sumber dari segala ilmu. Pelajari secara menyeluruh yang rumit dan umum serta yang nyata dan abstrak.
Allah Swt. berfirman:
مَّا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ
“Tidaklah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Qur`an.” (QS. al-An`am: 38)
Dan dalam firman-Nya yang lain:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”(QS. an-Nahl: 89)
Komentar
Posting Komentar