160. Wasiat Allah Kepada Nabi Dawud
وأوحى الله إلى داود عليه السلام: كن بي مستأنساً ومن سواي مستوحشاً (يا داود) قل للصديقين من عبادي: بي فليفرحوا، وبذكري فليتنعموا (يا داود) حببني إلى عبادي. قال: يا رب، وكيف أحببك إلى عبادك؟ قال: ذكرهم آلائي (يا داود) من رد إلي هارباً كتبته جهبذاً، (يا داود) إذا رأيت لي طالباً فكن له خادماً، (يا داود) لا تسأل عني عالماً قد أسكرته الدنيا فيضلك عن سبيلي أولئك قطاع الطريق على عبادي، (يا داود) اعمل بعمل الأبرار، ولا تبسم في وجوه الفجار، وخالط أودائي مخالطة وخالف أعدائي مخالفة، (يا داود) كن للأرملة واليتيم كالأب الشفيق أزيد في رزقك وأكفر عنك ذنبك، (يا داود) غض طرفك وصن لسانك فإني لا أحب الفاسقين. وأكثر من الاستغفار لنفسك وللخاطئين.
Allah berfirman kepada Nabi Dawud:
“Hendaknya engkau merasa tenang bersama-Ku dan merasa sedih bersama selain-Ku.”
“Hai Dawud, katakana kepada hamba-hamba-Ku yang tulus kepada-Ku agar mereka berbahagia ketika mengingat nama-Ku dan merasakan nikmatnya bersama-Ku.”
“Hai Dawud, buatlah agar Aku dicintai oleh hamba-hamba-Ku.” Dawud bertanya, “Wahai Tuhanku, bagaimana saya membuat-Mu dicintai oleh hamba-hamba-Mu?” Allah menjawab, “Ingatlah mereka terhadap nikmat-nikmat yang Kuberikan.”
“Hai Dawud, barangsiapa bersegera lari menuju kepada-Ku, maka Aku akan mencatatnya sebagai orang arif.”
“Hai Dawud, bila engkau melihat seseorang sedang mencari Aku, maka jadilah engkau sebagai pelayan-Ku.”
“Hai Dawud, janganlah bertanya kepada-Ku tentang ulama yang telah dimabukkan oleh dunia sehingga ia menghalangimu menuju jalan-Ku. Merekalah penyamun-penyamun terhadap hamba-hamba-Ku.”
“Hai Dawud, beramallah dengan amalan orang-orang yang baik dan tersenyumlah pada orang yang telah hanyut dalam kemaksiatan. Bergaullah denga kekasih-kekasih-Ku (aulia-Ku) serta hindari musuh-musuh-Ku dengan sungguh-sungguh. Hai Dawud, jadilah seorang ayah yang penuh kasih sayang pada seorang anak yatim. Jika hal ini kau amalkan, pasti Aku akan menambahkan rezeki untukmu dan mangampuni segala dosamu.”
“Hai Dawud, pejamkanlah matamu dari hal-hal yang dilarang oleh syara` dan jagalah lisanmu dari perkataan yang tak bermanfaat. Karena sesungguhnya Aku tidak mencintai orang-orang yang fasik. Sering-seringlah memohon ampun untuk dirimu dan kepada orang-orang yang berbuat kesalahan.”
Allah berfirman kepada Nabi Dawud:
“Hendaknya engkau merasa tenang bersama-Ku dan merasa sedih bersama selain-Ku.”
“Hai Dawud, katakana kepada hamba-hamba-Ku yang tulus kepada-Ku agar mereka berbahagia ketika mengingat nama-Ku dan merasakan nikmatnya bersama-Ku.”
“Hai Dawud, buatlah agar Aku dicintai oleh hamba-hamba-Ku.” Dawud bertanya, “Wahai Tuhanku, bagaimana saya membuat-Mu dicintai oleh hamba-hamba-Mu?” Allah menjawab, “Ingatlah mereka terhadap nikmat-nikmat yang Kuberikan.”
“Hai Dawud, barangsiapa bersegera lari menuju kepada-Ku, maka Aku akan mencatatnya sebagai orang arif.”
“Hai Dawud, bila engkau melihat seseorang sedang mencari Aku, maka jadilah engkau sebagai pelayan-Ku.”
“Hai Dawud, janganlah bertanya kepada-Ku tentang ulama yang telah dimabukkan oleh dunia sehingga ia menghalangimu menuju jalan-Ku. Merekalah penyamun-penyamun terhadap hamba-hamba-Ku.”
“Hai Dawud, beramallah dengan amalan orang-orang yang baik dan tersenyumlah pada orang yang telah hanyut dalam kemaksiatan. Bergaullah denga kekasih-kekasih-Ku (aulia-Ku) serta hindari musuh-musuh-Ku dengan sungguh-sungguh. Hai Dawud, jadilah seorang ayah yang penuh kasih sayang pada seorang anak yatim. Jika hal ini kau amalkan, pasti Aku akan menambahkan rezeki untukmu dan mangampuni segala dosamu.”
“Hai Dawud, pejamkanlah matamu dari hal-hal yang dilarang oleh syara` dan jagalah lisanmu dari perkataan yang tak bermanfaat. Karena sesungguhnya Aku tidak mencintai orang-orang yang fasik. Sering-seringlah memohon ampun untuk dirimu dan kepada orang-orang yang berbuat kesalahan.”
Komentar
Posting Komentar